Selasa, Juli 8, 2025
BerandaBisnis400 Gerai Alfamart Tutup di 2024, Apa Penyebabnya?

400 Gerai Alfamart Tutup di 2024, Apa Penyebabnya?

BorneoNetwork – Sepanjang tahun 2024, ratusan gerai Alfamart dilaporkan tutup akibat kerugian yang dialami.

Melansir dari Bisnis.com, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mengungkapkan bahwa penyebab utama kerugian ini adalah tingginya biaya sewa dan melemahnya penjualan di beberapa lokasi.

“Sebanyak 300-400 toko kami tutup tahun ini. Kalau untung, pasti kami buka terus,” ujarnya saat ditemui di Soll Marina Hotel, Tangerang, Sabtu (14/12/2024).

Meski harus menutup banyak gerai, Alfamart tetap agresif melakukan ekspansi di wilayah lain.

Solihin menjelaskan bahwa pembukaan gerai baru lebih banyak dibandingkan jumlah yang ditutup.

Target pembukaan 800 gerai baru bahkan telah terlampaui, sehingga total gerai yang dibuka lebih dari jumlah tersebut.

“Penutupan adalah keputusan berat, tapi kami memastikan ada keseimbangan. Ada gerai yang tutup, ada yang buka. Ini saling menopang,” kata pria yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo) itu.

Kinerja Keuangan Tetap Meningkat

Meski mengalami penutupan gerai, Alfamart tetap menunjukkan performa keuangan yang solid.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham AMRT ini mencatatkan laba bersih Rp2,39 triliun pada kuartal III/2024.

Angka tersebut naik 9,52% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun.

Dari sisi pendapatan, Alfamart membukukan Rp88,21 triliun hingga kuartal III/2024, naik 10,23% yoy dari Rp80,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Segmen usaha makanan menjadi penyumbang utama pendapatan sebesar Rp62,37 triliun, naik 10,25% yoy. Sementara itu, bisnis non-makanan mencatatkan pertumbuhan 9,54% menjadi Rp25,84 triliun.

Kontribusi dari pewaralaba juga signifikan, mencapai Rp16,05 triliun atau setara 18,19% dari total pendapatan bersih AMRT per 30 September 2024.

Langkah Strategis dan Optimisme

Penutupan gerai merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah tantangan operasional.

Namun, ekspansi yang dilakukan menunjukkan optimisme Alfamart dalam memperkuat posisinya di pasar ritel.

Dengan pertumbuhan laba dan pendapatan yang konsisten, Alfamart terus beradaptasi untuk menjawab dinamika kebutuhan pelanggan.

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
- Advertisment -
Google search engine

paling banyak dibaca