BorneoNetwork – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengidentifikasi lima prasyarat kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berdaya saing dan berkualitas.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Dilansir Antara, lima prasyarat tersebut meliputi:
- Bauran Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Pro-Stabilitas dan Pro-Pertumbuhan: Pemerintah diharapkan menjaga sisi permintaan dengan meningkatkan penerimaan dan pengeluaran yang lebih baik melalui kebijakan fiskal, serta melonggarkan kebijakan suku bunga untuk mendukung sektor manufaktur dan meningkatkan modal sosial melalui peningkatan kualitas.
- Peningkatan Efisiensi Biaya Usaha Universal: Fokus pada pemangkasan biaya kepatuhan melalui reformasi birokrasi dan kepastian hukum, penurunan biaya keuangan dengan suku bunga yang kompetitif, serta pengendalian biaya energi, logistik, dan tenaga kerja.
- Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas: Percepatan investasi dengan menghilangkan hambatan birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan kepastian hukum untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
- Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM): Memastikan kesesuaian antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era perkembangan teknologi.
- Penghubungan UMKM dengan Industri: Implementasi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penciptaan insentif bagi sektor swasta yang melibatkan UMKM dalam aktivitas produksi dan distribusi untuk meningkatkan kelas UMKM dan mendorong mereka menjadi bagian dari rantai nilai global.
Shinta Kamdani menekankan pentingnya kelima prasyarat ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas di Indonesia.