Bakti Kepada Ibu. Kisah Inspirasi Sang Pengamen Jalanan

BorneoNetwork – Realita kehidupan terkadang sulit untuk dipahami. Namun dari sanalah terkadang kita mendapatkan Pelajaran hidup yang luar biasa. Seperti halnya kisah Muslih (30) dan Rina (40), pasangan suami istri warga Jl Haryono MT Banjarmasin yang saat ini berprofesi sebagai pengamen.

Kepada borneonetwork.com Muslih dan Rina bercerita tentang perjalanan hidup mereka yang tak mudah. Harus menjalani terapi pengobatan ginjal dan syaraf hingga merawat sang ibu yang menderita kelumpuhan karena stroke.

“Saat ini saya harus jalan terapi dan obat mas. Ya karena masa lalu yang kurang baik, sekarang saya harus tegar. Hasil dari ngamen selain untuk bertahan hidup juga untuk berobat,” ucap Muslih.

Kondisi sang ibu pun sangat memprihatinkan. Penyakit stroke yang diderita beberapa tahun terakhir merenggut kemampuannya untuk berjalan. Sehingga memerlukan bantuan untuk segala hal dari makan sampai mandi/BAB.

“Kami berdua engga bisa terlalu lama di luar. Karena mama kan stroke, beliau lumpuh engga bisa jalan. Jadi semua ya kami berdua yang ngurus mas. Gantian gitu,” ucap Muslih menambahkan.

Ia mengatakan sang ibu adalah segalanya baginya, sehingga dirinya siap berjuang melakukan segalanya untuk merawat dan membahagiakan sang ibu.

“Kalau ibu pengen makan, padahal saya pas engga ada uang, saya akan ngomong ke ibu tunggu sebentar ya bu. Habis itu saya harus ngamen apapun situasinya. Dan pulang harus bawa makanan. Saya dan istri udah biasa kelaparan. Nahan lapar seharian semalaman mas. Tapi kalau ibu jangan sampai,” ucap Muslih.

Meski situasi sulit saat ini menghinggapi keduanya, namun mengingat sang pencipta tak pernah mereka lupakan.

“Alhamdulillah sampai sekarang engga pernah ninggalin sholat. Secapek apapun harus sholat. Kami sadar banyak dosa. Mudahan Allah menolong kami mas, mudahkan perjuangan kami,” pungkas Muslih. *AdBN