BorneoNetwork – Partai Perubahan menggelar deklarasi serentak dilaksanakan pada hari Minggu (10/11/2024), di seluruh Indonesia dan luar negeri, termasuk di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Acara ini menandai langkah resmi partai yang didirikan oleh relawan pendukung pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk memperjuangkan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
H. Yulianto Dahlan, Ketua Pendirian Partai Perubahan, menjelaskan pada BorneoNetwork bahwa partai ini hadir sebagai wadah bagi rakyat yang ingin melihat perubahan nyata dalam sistem politik Indonesia.
“Partai Perubahan ini didirikan oleh relawan, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bukan oleh oligarki, bukan oleh Anies Baswedan,” tegasnya.
Partai ini berfokus pada tiga tuntutan utama rakyat: sembako murah, pendidikan terjangkau, dan menghapuskan oligarki serta dinasti politik.
Menurut H. Yulianto Dahlan, tujuan didirikannya partai ini adalah untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan lebih berkeadilan sosial, terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan hukum.
Selain deklarasi di Banjarmasin, kegiatan serupa juga dilakukan di luar negeri, seperti di Jerman, Inggris, Australia, Korea Selatan, Singapura, Arab Saudi, dan Malaysia.
Keberadaan kepengurusan di luar negeri menunjukkan bahwa semangat perubahan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia di perantauan.

Deklarasi Partai Perubahan ini mendapat sambutan positif dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, mantan PNS, kepala dinas, hingga pekerja informal seperti tukang becak dan kuli bangunan yang turut mendukung gerakan ini.
H. Yulianto Dahlan menambahkan, ke depan partai akan terus memperluas struktur organisasi di seluruh Indonesia dan luar negeri, dengan target dalam lima tahun ke depan berada di posisi lima besar dalam peta politik nasional.
Partai Perubahan juga menegaskan bahwa tidak ada istilah “titipan” dalam proses rekonstruksi dan penguatan struktur partai, baik di tingkat pusat maupun daerah.