BorneoNetwork – Menjelang akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan yang signifikan. IHSG ditutup di level 7.157,73, mengalami penurunan 1,39% atau 100,9 poin.
Penguatan IHSG ini didorong oleh fenomena “window dressing”, yaitu strategi perusahaan dan manajer investasi untuk mempercantik laporan keuangan tahunan dengan meningkatkan nilai aset portofolio mereka.
Fenomena ini sering terjadi pada akhir tahun dan memberikan dampak positif pada pergerakan indeks saham.
Dikutip dari @IndoPremier, analis pasar memproyeksikan IHSG berpotensi mencapai level 7.850 hingga 8.000 pada akhir tahun 2024, dengan catatan kondisi pasar tetap kondusif dan didukung oleh sentimen positif dari investor.
Sektor-sektor yang berkontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG antara lain energi, infrastruktur, dan keuangan.
Saham-saham unggulan di sektor ini mengalami kenaikan yang mendorong indeks ke level yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, investor diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar yang mungkin terjadi, terutama menjelang libur panjang akhir tahun.
Disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan diversifikasi portofolio guna memitigasi risiko investasi.
Dengan sisa waktu perdagangan yang tinggal beberapa hari, para pelaku pasar berharap tren positif ini dapat berlanjut, memberikan akhir tahun yang menggembirakan bagi investor di pasar modal Indonesia.