BorneoNetwork – H. Muhammad, akrab dipanggil H. Memet, telah mengubah Food Square Pal 7 menjadi pusat kreativitas bagi para musisi lokal dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan adanya panggung live performers, Food Square tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga wadah bagi band-band lokal untuk menampilkan karya mereka.
Inisiatif ini muncul dari kesadaran H. Memet akan potensi musik yang dimiliki warga Banjarmasin. “Kita punya banyak band dan musik dengan lagu-lagu karya sendiri yang perlu diapresiasi,” ujarnya.
Panggung live performers ini dirancang khusus untuk mendukung musisi lokal, dan menariknya, tidak ada seleksi untuk band yang ingin tampil.
“Siapa pun yang ingin tampil dipersilakan. Ini adalah tempat bagi mereka yang mencari panggung,” tambahnya.
Biaya penyewaan tempat untuk UMKM di Food Square pun sangat terjangkau, hanya berkisar antara 750 ribu hingga 1 juta rupiah per bulan. Jauh lebih murah dibandingkan tempat lain.
“Kami ingin membantu UMKM agar bisa bertahan dan berkembang,” kata H. Memet.
Untuk menambah pengalaman pengunjung, H. Memet berencana menambahkan layar di kedua sisi panggung.
“Ini agar pelanggan bisa lebih menikmati penampilan yang ada,” ujarnya.
Food Square buka setiap hari dari jam 4 sore hingga 4 pagi WITA.
Selain itu, acara live performance juga berlangsung setiap hari dari jam 9 malam hingga 11 malam, kecuali waktu malam Jumat.
Dengan konsep ini, H. Memet berharap Food Square Pal 7 tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya pecinta kuliner, tetapi juga menjadi rumah bagi kreativitas musik di Banjarmasin.
Food Square Pal 7 adalah contoh nyata bagaimana tempat usaha bisa berkontribusi pada pengembangan seni dan budaya lokal, serta menjadi penopang bagi UMKM di tengah tantangan ekonomi. M. FZ