Senin, Juli 14, 2025
BerandaDuniaGencatan Senjata Terguncang: Hamas dan Houthi Peringatkan Israel

Gencatan Senjata Terguncang: Hamas dan Houthi Peringatkan Israel

BorneoNetwork – Upaya gencatan senjata di Gaza yang dimediasi oleh Qatar menghadapi ancaman serius untuk gagal.

Melansir dari CNBC, konflik internal di Israel serta serangan militer yang terus berlangsung di Gaza menjadi penghalang utama tercapainya kesepakatan damai.

Sejumlah menteri sayap kanan di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikabarkan mengancam mundur jika kabinet menyetujui kesepakatan tersebut.

Di sisi lain, militer Israel melanjutkan operasi serangan intensifnya di Gaza.

Pada Kamis (16/1/2024), militer Israel melaporkan serangan terhadap 50 target yang mereka sebut sebagai “pos teroris” di seluruh Gaza.

“Serangan itu menyasar teroris Hamas dan Jihad Islam, termasuk kompleks militer, lokasi peluncuran senjata, serta pos pengamatan,” ujar pernyataan resmi militer Israel, Jumat (17/1/2024).

Hamas membalas pernyataan itu dengan konfirmasi bahwa setidaknya 80 orang tewas akibat serangan terbaru tersebut.

Sayap militernya, Brigade Ezzedine Al-Qassam, memperingatkan bahwa tindakan ini berpotensi mengancam nasib para sandera warga Tel Aviv yang ditahan sejak Oktober 2023.

“Israel telah menghantam tempat di mana salah satu wanita yang akan dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata berada,” kata Brigade Ezzedine Al-Qassam di Telegram.

Ancaman Houthi dari Yaman

Sementara itu, kelompok Houthi Yaman memperingatkan bahwa mereka akan mengambil langkah militer jika Israel terus melanggar gencatan senjata.

Houthi, yang merupakan bagian dari poros perlawanan Iran, menyatakan siap memberikan dukungan penuh kepada Palestina.

“Kami akan mengawasi pelaksanaan perjanjian ini,” ujar pemimpin Abdulmalik al-Huthi dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Jika ada pelanggaran, pembantaian, atau serangan Israel, kami akan memberikan dukungan militer kepada rakyat Palestina.”

Selama perang di Gaza yang dimulai Oktober 2023, Houthi telah menargetkan Israel dengan rudal dan drone.

Mereka juga melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, mengganggu jalur perdagangan utama.

Sebagai respons, militer Israel meluncurkan serangan udara terhadap posisi Houthi, termasuk serangan di Bandara Internasional Sanaa yang menewaskan empat orang bulan lalu.

Situasi di Gaza kini berada di ujung tanduk, dengan potensi gencatan senjata yang terancam gagal, serangan yang terus berlanjut, dan ancaman eskalasi dari pihak ketiga seperti Houthi.

Upaya diplomasi internasional akan menjadi kunci untuk meredakan konflik ini.

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
- Advertisment -
Google search engine

paling banyak dibaca