BorneoNetwork – Hujan lebat yang mengguyur Banjarmasin sejak dini hari menyebabkan sejumlah ruas jalan di kota ini tergenang banjir.
Kondisi ini dilaporkan oleh warga dan terpantau langsung pada Kamis (16/1/2025).
“Jalan kaki aja kalo pina mogok kendaraan (Lebih baik berjalan kaki daripada kendaraan mogok),” kata Amak, warga Jalan Sepakat RT 30 Pumurus Dalam, Banjarmasin Selatan, Kamis (16/1/2025).
Amak dan beberapa penduduk lainnya menggunakan sepatu bot agar kaki tidak “balancat” karena kelamaan berendam di air.
Beberapa kawasan yang terdampak banjir di antaranya adalah Jalan-jalan di Komplek Beruntung Jaya, Jalan AMD Pemurus Dalam, Jalan Pekapuran Raya, Komplek Satelit Permai, Komplek Karya Mufakat 3, Jalan Dharma Praja, Jalan Kelayan dan Jalan Lingkar Dalam Selatan di dekat flyover.
Genangan air yang mencapai ketinggian sekitar 15-30 cm membuat aktivitas warga terganggu, terutama pengguna jalan yang harus ekstra hati-hati melintas untuk menghindari mogoknya kendaraan.
“Jalan Lingkar Dalam Selatan sudah tergenang sejak pagi. Motor saya sampai mogok karena airnya cukup tinggi dan juga efek macet,” ujar Ardi, seorang pengendara motor yang melintas di kawasan tersebut.
Kondisi serupa juga terjadi di Komplek Satelit Permai, di mana beberapa kendaraan roda dua kesulitan melintas akibat tingginya genangan air.

Selain menyebabkan genangan, banjir ini juga berdampak pada aktivitas warga di sekitar permukiman.
Di Jalan Hayam Wuruk Komplek Beruntung Jaya, air mulai menerobos beberapa ruang dalam rumah warga dengan ketinggian 20 sampai 25 cm.
Sementara di sepanjang ruas poros utama Jalan Darmawangsa menuju arah Jalan Pemurus Km 7 genangan tinggi air memberatkan laju kendaraan roda dua. Halaman Kantor Pos Beruntung Jaya pun jadi kolam renang.
Situasi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan drainase yang lebih baik guna mengurangi risiko banjir yang lebih parah di masa mendatang.
“Hampir mirip kejadian banjir tahun 2021,” ujar warga. “Kalau hujan terus-menerus berlanjut sepanjang bulan Januari ini bisa-bisa terulang jukung (perahu) berjalan di atas kertak (jalan raya).”
Air Pasang Calap
Air pasang “calap” juga menjadi langganan kawasan seputaran wilayah Banjarmasin lain.

Fenomena ini telah berulang dalam beberapa minggu terakhir, menyebabkan genangan air di berbagai kawasan, termasuk Kelayan, Zafri Zamzam, dan Belitung.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketinggian air pasang diperkirakan di kisaran 2,7 meter di atas permukaan laut (MDPL) dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini mengakibatkan beberapa daerah terendam hingga setinggi lutut anak-anak, tergantung pada kondisi ketinggian tanah.
Masyarakat diimbau untuk waspada, terutama dalam mengamankan barang-barang berharga dan memastikan aliran listrik dalam kondisi aman.
Seorang warga Kelayan A, Andre, menyatakan bahwa air pasang terjadi pada malam hari dan masih tergenang hingga pagi.
“Tadi malam airnya pasang, namun air masih tergenang sampai pagi ini,” ujarnya, Kamis (16/1/2024).
Selain itu, warga diingatkan untuk berhati-hati terhadap kemunculan binatang melata seperti ular yang dapat muncul dari genangan air.
Sebelumnya, di Kelayan B, seekor ular piton dilaporkan muncul dari genangan air, menambah kekhawatiran masyarakat setempat.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan resmi guna menghindari risiko yang lebih besar akibat banjir rob ini. AS/MFZ/YBN