Senin, Juli 14, 2025
BerandaDuniaMahasiswa Banjarmasin Sambut Positif 'Perdamaian' Hamas-Israel

Mahasiswa Banjarmasin Sambut Positif ‘Perdamaian’ Hamas-Israel

BorneoNetwork – Rani Nursafitri, mahasiswa FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menilai gencatan senjata Hamas dengan Israel merupakan langkah penting mengakhiri penderitaan rakyat Palestina di Gaza.

“Gencatan senjata itu langkah penting untuk menghentikan penderitaan warga sipil, khususnya di Gaza. Semoga bantuan kemanusiaan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” ujarnya kepada BorneoNetwork, Kamis (16/1/2025).

Hamas dan Israel telah menyepakati perjanjian gencatan senjata yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025, setelah 15 bulan konflik di Gaza.

Ridho Pratama, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat menimpali dunia internasional terus memantau agar kesepakatan gencatan senjata itu bisa diwujudkan pihak-pihak yang sudah lama berkonflik.

“Perjanjian ini menunjukkan pentingnya diplomasi internasional dalam mengatasi konflik. Namun, dunia internasional harus terus memantau agar tidak ada pihak yang melanggar kesepakatan,” tuturnya.

Baik Rani maupun Ridho sepakat bahwa konflik Hamas dengan Israel yang telah berlangsung lama dan memakan puluhan ribu korban jiwa ini diharapkan secepatnya berakhir secara damai.

Berikut rincian perjanjian antara Hamas dan Israel :

  1. Pertukaran Tahanan dan Sandera:
    Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

  1. Penarikan Pasukan Israel:
    Militer Israel akan mundur hingga 700 meter di dalam Gaza.

Penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza akan dilakukan pada tahap selanjutnya.

  1. Bantuan Kemanusiaan:
    Enam ratus truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata.

Penyeberangan Rafah dengan Mesir diperkirakan akan dibuka mulai 16 Januari.

Perjanjian ini dicapai dengan mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa kesepakatan ini akan menghentikan kekerasan dan membuka jalur bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.

Warga Palestina di Gaza menyambut gencatan senjata ini dengan perayaan, mengekspresikan harapan untuk perdamaian dan stabilitas setelah periode konflik yang berkepanjangan.

|Antara||Detik|

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
- Advertisment -
Google search engine

paling banyak dibaca