BorneoNetwork– Dunia tenis bersiap menghadapi musim 2025 yang diprediksi akan menjadi salah satu musim paling kompetitif.
Para pemain top dunia seperti Novak Djokovic, Carlos Alcaraz, dan Iga Swiatek siap mempertahankan dominasi mereka. Sementara generasi muda seperti Holger Rune, Coco Gauff, dan Ben Shelton terus menanjak dengan performa impresif.
Djokovic, meski memasuki usia 38 tahun, tetap menjadi ancaman di Grand Slam.
Di sisi lain, Alcaraz yang tampil memukau dalam beberapa musim terakhir, diyakini akan menjadi rival kuat bagi petenis veteran.
Di sektor putri, Iga Swiatek yang mendominasi peringkat dunia sejak 2023, menghadapi persaingan ketat dari Aryna Sabalenka, sang juara Australia Open 2024, dan Coco Gauff, yang memenangkan US Open 2024.
Para petenis muda lainnya seperti Linda Noskova juga diprediksi tampil mengejutkan dengan kemampuan yang terus berkembang.
Empat Grand Slam utama menjadi panggung yang paling dinanti, yaitu:
- Australia Open (Januari) – Melbourne sebagai pembuka musim.
- French Open (Mei-Juni) – Roland Garros dengan tantangan tanah liat.
- Wimbledon (Juli) – Turnamen bergengsi di atas rumput.
- US Open (Agustus-September) – Ajang penutup yang selalu dinamis.
Di Indonesia, komunitas pecinta tenis mengaku sangat antusias menyambut musim baru ini.
Mereka berharap tenis bisa terus menjadi olahraga global yang menginspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia untuk berkiprah di panggung internasional.
“Melihat persaingan petenis dunia yang begitu seru, semoga ini juga memotivasi petenis muda Indonesia untuk bersaing lebih jauh di kancah internasional,” kata Eko, anggota klub tenis Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Musim 2025 diharapkan tidak hanya mempertahankan kualitas persaingan, tetapi juga membawa kejutan baru yang akan memikat para penggemar tenis di seluruh dunia.
|Antara|Eurosport|
