BorneoNetwork – Di era digital saat ini, penggunaan gadget seperti ponsel, laptop, dan tablet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, paparan layar yang berlebihan dapat memicu gangguan kesehatan mata, yang dikenal sebagai Digital Eye Strain atau Computer Vision Syndrome.
Menurut dr. Andi Kurniawan, SpM, seorang dokter spesialis mata, gejala Digital Eye Strain meliputi mata lelah, kering, pandangan kabur, serta sakit kepala.
“Paparan cahaya biru yang dipancarkan layar gadget dapat mengganggu fungsi mata, terutama jika tidak ada jeda penggunaan. Hal ini semakin berisiko jika dilakukan dalam pencahayaan yang kurang baik,” ujar Andi dikutip dari @yankes.menkes.
Penyebab Utama Gangguan Mata
Cahaya Biru: Layar elektronik memancarkan cahaya biru dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan ketegangan mata.
Durasi Penggunaan: Terlalu lama menatap layar tanpa istirahat akan membuat otot mata bekerja lebih keras.
Jarak Pandang: Menatap layar terlalu dekat dapat menyebabkan mata mudah lelah.
Lingkungan Gelap: Penggunaan gadget dalam kondisi minim cahaya menambah beban mata.
Tips Menjaga Kesehatan Mata
Aturan 20-20-20: Setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Gunakan Kacamata Anti Radiasi: Kacamata dengan filter cahaya biru dapat membantu mengurangi dampak buruk layar.
Jaga Jarak Pandang: Idealnya, jarak mata dengan layar adalah 30-40 cm.
Pencahayaan yang Baik: Gunakan perangkat di ruangan dengan penerangan cukup.
Konsumsi Makanan Bergizi: Perbanyak makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel, bayam, dan ikan salmon, untuk menjaga kesehatan mata.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan mata minimal setahun sekali, terutama bagi pekerja kantoran dan pelajar yang rentan mengalami gangguan akibat penggunaan gadget.
“Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata perlu ditingkatkan, apalagi dengan meningkatnya penggunaan perangkat elektronik. Istirahatkan mata, gunakan pelindung layar, dan jangan abaikan gejala awal gangguan penglihatan,” pungkas Andi.
Dengan langkah preventif yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan mata dan meminimalkan risiko gangguan penglihatan di masa depan.
