Senin, Juli 14, 2025
BerandaGaya HidupPenyakit Asam Lambung (GERD): Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Penyakit Asam Lambung (GERD): Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

BorneoNetwork – Penyakit Asam Lambung (GERD) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala yang mengganggu seperti rasa terbakar di dada (heartburn), sesak napas, rasa asam di mulut, dan bahkan sakit kepala.

Dr. Hasan Maulahela, dr. Sp.P.D, Subsp. G.E.H. (K), seorang ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa GERD disebabkan oleh gangguan pada katup antara kerongkongan dan lambung yang seharusnya mencegah asam lambung naik.

Ketika katup ini tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan gejala yang tidak nyaman.

Faktor Risiko GERD

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami GERD, di antaranya:

  • Merokok yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan fungsi katup.
  • Konsumsi kafein, makanan berlemak berlebihan, serta makanan tertentu seperti cokelat, produk olahan susu, dan buah-buahan tertentu.
  • Obesitas yang memberi tekanan lebih pada perut, memicu asam lambung naik.
  • Stres yang dapat mempengaruhi produksi asam lambung.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita GERD antara lain rasa nyeri seperti terbakar di dada, kesulitan menelan makanan, dan rasa asam di mulut.

Selain itu, GERD juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, rasa perih di perut, dan dalam beberapa kasus, bahkan sakit kepala.

Pencegahan dan Pengelolaan GERD

Jika Anda berisiko atau sudah merasakan gejala GERD, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit ini:

  • Menurunkan berat badan yang berlebih dan menjalani gaya hidup sehat.
  • Menghindari kebiasaan berbaring setelah makan*, minimal 2-3 jam setelah makan.
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Mengatur pola makan dengan porsi kecil namun lebih sering, serta mengunyah makanan perlahan.
  • Menghindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung seperti kopi, cokelat, makanan berlemak, dan makanan asam.

Makanan yang Disarankan

Dr. Hasan juga menambahkan bahwa penderita GERD sebaiknya mengonsumsi makanan yang lebih ramah bagi lambung, seperti:

  • Umbi-umbian (kentang, wortel),
  • Buah-buahan rendah asam (apel, pisang, melon),
  • Kacang-kacangan (kacang almond, kacang hijau),
  • Protein nabati rendah lemak seperti ikan salmon dan dada ayam.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika gejala GERD terus berlanjut meskipun sudah mengubah pola makan dan gaya hidup, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam atau gastroenterologi. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti endoskopi, untuk mendiagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat. Endoskopi memungkinkan dokter untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung dengan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut.

Jika GERD tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius, termasuk luka di kerongkongan, peradangan pita suara, dan dalam kasus yang lebih parah, perubahan lapisan kerongkongan yang berisiko mengarah pada kanker.

Kesimpulan

Mencegah GERD tidak hanya bergantung pada pengobatan medis, tetapi juga pada perubahan gaya hidup yang sehat. Dengan menjaga pola makan, berat badan ideal, dan menghindari faktor risiko, Anda dapat mengurangi kemungkinan kambuhnya penyakit asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
- Advertisment -
Google search engine

paling banyak dibaca