BorneoNetwork, Sulawesi Barat – Tanah bergerak atau likuifaksi terjadi di Desa Tommo, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Sabtu (2/11). Fenomena langka ini mengejutkan masyarakat sekitar dan menarik perhatian warganet setelah video kejadian tersebut beredar di media sosial.
Dalam video yang direkam warga setempat, terlihat jelas bagaimana permukaan tanah di sepanjang jalan utama perlahan bergeser, mengakibatkan sebagian jalan amblas dan lenyap dari pandangan.
Pergerakan tanah yang cepat menyerupai longsor ini menyebabkan kerusakan parah hingga memutus akses jalan utama desa tersebut. Bahkan, sebuah ekskavator yang sedang berada di lokasi kejadian tertimbun tanah yang bergerak, menambah tantangan dalam upaya penanganan bencana.
Akibat peristiwa ini, akses jalan di Kecamatan Tommo terputus total, menghambat mobilitas warga dan kendaraan dari kedua arah.
Dalam rekaman yang viral di Instagram, terlihat dua mobil berhenti di tepi jalan, menyaksikan langsung detik-detik tanah di sekitar jalan yang mendadak amblas. Kejadian ini memicu kepanikan warga sekitar yang segera menjauh dari area berbahaya.
Video peristiwa ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @bacottetangga, lalu cepat menyebar dan menuai berbagai reaksi warganet.
Banyak pengguna media sosial menyampaikan rasa prihatin dan kekhawatiran mereka, terutama karena Sulawesi dikenal memiliki struktur tanah yang rentan terhadap likuifaksi.
Beberapa warganet mengaitkan kejadian ini dengan kondisi tanah di Sulawesi yang cenderung gembur dan mudah mengalami pergerakan mendadak, terutama di wilayah pesisir.
Sebagai informasi likuifaksi sendiri adalah proses di mana tanah kehilangan kekuatannya akibat peningkatan tekanan air di antara butiran tanah.
Fenomena ini umumnya terjadi pada tanah berpasir atau tanah gembur yang banyak mengandung air, terutama saat terjadi guncangan seperti gempa.
Dalam kondisi tersebut, tanah yang awalnya padat dapat berubah menjadi semi-cair, sehingga permukaan tanah amblas atau bergerak tiba-tiba.
