BorneoNetwork – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengakui bahwa penggeledahan oleh Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor Bank Indonesia memberikan dampak terhadap pasar, khususnya pada pergerakan nilai tukar rupiah.
“Apakah berpengaruh terhadap kondisi pasar? Segala berita akan berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).
Melansir dari Bisnis.com, sejak Senin (16/12/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah melemah dan sempat menembus angka Rp16.100 per dolar AS.
Meski demikian, pada perdagangan hari ini, rupiah berhasil ditutup menguat tipis sebesar 0,02% atau 3 poin ke level Rp16.097,5 per dolar AS.
Penguatan ini sejalan dengan keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan (BI Rate) di angka 6%. Di sisi lain, indeks dolar AS terpantau stagnan di level 106,96.
Respons BI Terhadap Penggeledahan KPK
Dalam kesempatan tersebut, Perry Warjiyo membenarkan bahwa KPK mendatangi kantor Bank Indonesia pada Senin malam untuk melakukan penggeledahan terkait dugaan penyalahgunaan dana corporate social responsibility (CSR) yang disalurkan BI.
“Kami menghormati proses yang dilakukan KPK dan bersikap kooperatif dalam memberikan dokumen yang diminta,” tegas Perry.
Menurut Perry, Bank Indonesia memiliki tata kelola yang kuat dan selalu menjunjung asas hukum.
Dana CSR yang disalurkan BI juga hanya diberikan kepada yayasan, bukan kepada individu. Dana tersebut difokuskan pada tiga bidang utama, yaitu:
- Pendidikan: termasuk pemberian beasiswa yang saat ini tercatat memiliki sekitar 11.000 penerima aktif dan telah memberikan manfaat kepada ratusan ribu orang secara kumulatif.
- Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: seperti mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Sosial: termasuk mendukung yayasan sosial seperti gereja, wihara, dan masjid.
“Program CSR BI diberikan sesuai dengan tata kelola yang ketat, termasuk pengecekan, laporan pertanggungjawaban (LPJ), dan program kerja yang konkret,” tambahnya.
Upaya BI Menjaga Stabilitas Rupiah
Terkait gejolak pasar, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui sejumlah langkah, di antaranya:
- Intervensi Pasar Valuta Asing.
- Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di Pasar Sekunder.
- Penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Perry menegaskan bahwa BI akan terus memastikan stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah di tengah sentimen negatif yang memengaruhi pasar.