BorneoNetwork – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp71 triliun hanya mampu mendukung pelaksanaan program hingga Juni 2025.
Angka ini pun belum mencakup seluruh anak di Indonesia.
Dilansir dari CNN, dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan Provinsi Jawa Timur yang disiarkan melalui kanal YouTube KOMINFO MMC pada Selasa (7/1/2025), Zulhas menyebut bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) berencana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp140 triliun pada pertengahan tahun.
Jika disetujui, total anggaran tahun 2025 mencapai Rp210 triliun.
“Kalau tambahan Rp140 triliun disetujui untuk Juli hingga Desember, maka seluruh anak akan menerima manfaat program ini. Namun, jika dijalankan penuh dari Januari hingga Desember, total anggaran bisa mencapai Rp420 triliun,” kata Zulhas.
Tantangan Logistik dan Produksi
Tambahan anggaran direncanakan untuk memperluas cakupan penerima manfaat dan mendukung program hingga akhir 2025.
Namun, Zulhas menegaskan pentingnya memastikan pasokan pangan mencukupi.
Ia mengingatkan agar pemerintah tidak bergantung pada impor bahan pangan.
Oleh karena itu, produksi nasional seperti beras, telur, ikan, dan komoditas lainnya harus ditingkatkan agar program berjalan lancar.
“Kalau kita tidak kerja keras sekarang, kebutuhan bahan pangan akan melampaui kemampuan produksi kita. Jangan sampai kita terlalu banyak impor,” ujarnya.
Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Zulhas juga meminta pemerintah daerah turut mendukung pelaksanaan program.
Ia menekankan pentingnya pengawasan agar anggaran besar yang digelontorkan dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran.
“Pak Gubernur, Pak Bupati, semuanya harus terlibat. Jangan sampai anggaran sebesar ini tidak tepat sasaran,” tegas Zulhas.
Tahap Awal dan Target yang Masih Jauh
Program MBG, yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, resmi dimulai pada 6 Januari 2025.
Saat ini, pemberian makan untuk anak-anak baru dilakukan secara bertahap melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Namun, dari target 937 SPPG yang seharusnya beroperasi pada Januari 2025, baru 190 dapur umum yang berhasil dibuka.
Zulhas menyadari bahwa angka ini masih jauh dari target dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama mempercepat pencapaian.
Harapan ke Depan
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak Indonesia secara signifikan.
Dengan alokasi anggaran yang besar dan kerja sama lintas sektor, pemerintah optimis dapat memenuhi target dan memastikan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri.